Jumat, 25 Maret 2022

MISTERI HILANGNYA BUKU DI RAK POJOK BACA KELAS

 

MISTERI HILANGNYA BUKU DI RAK POJOK BACA KELAS

Oleh : Liyana Fadila

 

Siswa dan siswi kelas 4 SD 2 Harapan Bunda sedang dihebohkan oleh hilangnya buku-buku yang ada di rak pojok baca dalam kelas. Yang unik adalah, dia hanya mencuri buku-buku sains dan cerita moral saja, kedua, dia selalu mengembalikan buku-buku itu setelah beberapa waktu, dengan rapi ke tempat semula. Seolah-olah, dia meminjam, tapi tidak bertanya ataupun izin terlebih dahulu pada guru wali kelas 4. Ia melakukannya dengan rapi yakni pada saat malam hari.

Selang beberapa waktu dari kejadian itu, kabar hilangnya buku di rak pojok baca kelas 4 pun menyebar dengan cepat ke kelas lain. Seorang siswa kelas 5 SD, Yofa yang terkenal sebagai detektif oleh teman-temannya, menaruh curiga atas kejadian yang terjadi di kelas 4 tersebut. Yofa sangat yakin ada tujuan tertentu dibalik pencurian buku di rak pojok baca kelas itu.

Hari itu Yofa  bersama dengan seorang teman sekelasnya, Youlla  sedang berjalan bersama dilorong kelas menuju kantin. Kemudian ditengah perjalanan Youlla bertanya pada Yofa.

“Apakah kamu menaruh curiga dengan hilangnya buku-buku yang ada di rak pojok baca kelas 4?”

“ Ya, tentu saja. Yah, seperti teoriku yang selalu aku ceritakan padamu bahwa di setiap misteri, tidak mungkin hantu! Ya kan, La?” Tanya Yofa dengan serius.

“Yang menarik perhatianku dikasus ini adalah dia selalu mengembalikan buku setelah beberapa hari. Untuk buku yang cukup tebal, dia terkadang butuh waktu beberapa minggu. Sepertinya, siapapun dia, dia membaca buku-buku itu, dan ini bukan hantu yang melakukannya” Kata Youlla, tidak kalah serius.

Dua wajah mereka berdua terlihat imut, ketika sedang serius. Seperti ada pemikiran yang bertanggungjawab dan dewasa di dalam tubuh dua anak kecil pintar nan sopan itu.

Mereka berdua pun berjalan kembali menuju kantin. Kebetulan, untuk menuju kantin sekolah mereka harus melewati lorong kelas 4 dan Yofa bertemu dengan Jingga salah seorang siswi kelas 4.

 “Yofa, Tolong selidiki kasus hilangnya buku di rak pojok baca kelas 4 ini, deh. Apakah kamu punya petunjuk?” tanya Jingga dengan serius.

Yofa ditemani oleh Youlla kemudian masuk ke dalam ruang kelas 4. Mereka berdua mulai menyelidiki pojok kelas menuju bagian rak-rak buku yang ada di kelas tersebut. “Ada pensil dari bahan bambu” Gumam Yofa

Kawan-kawan, apa hanya ini petunjuk yang ada?” Tanya Yofa sedikit bingung. pensil bambu, barang itu tidak mungkin milik Jessy, Lani, Bobby, Frederick, dan Peter. Di kelas 4 ini mereka kebanyakan anak orang kaya jadi tidak mungkin.

“Tersangkanya hanya ada tiga kemungkinan Heri, dan Santi. Tapi, meskipun Heri agak miskin, dia tak pernah memakai barang yang dia beli sendiri, dia selalu menggunakan alat tulis yang diberikan oleh sekolah. Jadi hanya ada Santi. “Tapi, kalau dilihat-lihat Santi juga tidak terlalu suka membaca buku…” Yofa berpikir.

“Anak kelas lain juga sepertinya tidak. Dari kelas lain, semuanya kaya raya. Tapi, menyedihkannya mereka sombong.” Gumam Youlla.

Youlla pun menepuk punggung Yofa. “ Fa, aku bingung dengan petunjukkanya. Sepertinya kita harus bertindak cepat. Bagaimana kalau kita malam-malam datang ke sekolah untuk menyergap pencurinya. Ini semua sangat menarik perhatianku, Yofa.” Kata Youlla, sembari nyengir.

“Okey! Baiklah! Rasa penasaranku ini juga sangat mengangguku. Ayooo, kita kantin dulu, Aku mau beli air mineral.” Jawab Yofa.

“ Baiklah... Jam 7 malam, di depan ruang kelas 4, bawa senter sama buku catatan. Aku akan bawa kamera. Pasti pak Sandi mengizinkan kita!” Pak Sandi adalah petugas keamanan di sekolah mereka di SD 2 Harapan Bunda.

Jam 7 malam. Yofa juga Youlla memakai pakaian yang mirip dengan ninja tak lupa hanya kedua mata mereka saja yang terlihat. Agar lebih terlihat samar. Mereka pun mulai masuk ke dalam ruang kelas 4 setelah memberi salam dan diberikan izin oleh Pak Sandi. “ Oh iya, ngomong-ngomong, gimana si pencuri bisa kabur? Kan, pak Sandi selalu jaga di sekolah.” Yofa bertanya pada Youlla.

Youlla kemudian menunjuk pada sebuah pintu rahasia. Pintu itu agak kecil hanya muat dilewati oleh satu orang saja “Orang yang kurus dan kecil bisa melewatinya. Dan pintu itu tidak memakai password. Bagian pintu itu tidak diawasi CCTV. Entahlah, mungkin Pak Seno lupa.” Tawa Youlla.

Pak Seno merupakan wakil kepala sekolah bagian sarana dan prasarana di sekolah mereka.

Saat sampai di ruang kelas 4., “Itu dia! Tangkap!” Yofa begitu juga Youlla pun bergerak cepat menghadang si pencuri. Dia memakai topeng monyet.

“Yofa ayo kita buka topengnya!” Bisik Youlla.

Yofa pun membuka topeng si pencuri. “Fatih?” Yofa dan Youlla pun terlihat kaget.

“Ya, aku Fatih.” Bisik pencuri yang ternyata adalah Fatih, seorang murid kelas 4 dan merupakan anak dari salah satu ibu pemilik warung di kantin sekolah dan Ayah Fatih adalah seorang pekerja di home industri sebagai pengrajin bambu.

“Kenapa kamu mencuri buku-buku di pojok baca kelas ini, Fatih?” Tanya Youlla

“Aku tak mencuri. Aku hanya meminjamnya.” Fatih membela diri, namun dengan nada sedikit pasrah.

“Kamu itu dihitung mencurinya juga, meski sedikit. Kamu mengembalikannya lagi, tapi kamu tidak bilang dengan wali kelasmu. Wali kelasmu sebagai pengelola kelas ini berhak tau dan ketika kamu akan meminjamnya kamu diharuskan untuk izin terlebih dahulu” Kata Yofa.

“Asal kalian tau saja ya, Adik-adikku dan aku ingin pintar. Aku tidak punya cukup uang untuk membeli buku. Ayahku hanya bisa membelikanku peralatan sekolah saja. Jadi, Aku pun meminjam buku secara diam-diam di kelas ini. Bukunya bagus-bagus, banyak lagi. Aku takut memberi tahu wali kelasku bahwa aku ingin pinjam buku di rak pojok baca ini karena…”

“Karena apa?” tanya Youlla.

Fatih pun menjawab dengan nada lirih, “Bony, teman kelas kalian yang sombong itu, bilang padaku saat dikantin bahwa cuma anak kaya yang boleh membaca buku bagus dan banyak. Sebenarnya dia tau, kok, aku pencurinya.”

“ Ya ampun Fatih, kalo kamu butuh sesuatu, kamu bilang aja! Jangan takut! Dan sebaiknya kamu harus bilang, jelaskan semuanya dengan jelas. Karena, nanti kamu yang disalahkan karena semua orang sudah salah paham. Oh, iya lain kali kamu jangan dengarkan Bony, ya. Bony emang gitu orangnya.”

“Kami akan bercerita pada wali kelas 4 dan kepala sekolah.” Kata Youlla.

“Kamu mau mengadukanku?” tanya Fatih dengan nada sedih.

“Oh, tentu tidak! Aku mau bercerita tentang kamu ingin pintar, siapa tau kamu bisa dapet beasiswa ke sini. Pengetahuan itu milik semua orang, dan belajar itu hak dari semua orang Fatih.” Yofa pun tersenyum, kemudian merangkul Fatih tanda sayang.

Akhirnya, semua masalah dan kegaduhan yang terjadi selama ini di kelas 4 sudah terselesaikan.Yofa, Youlla dan Fatih pun pulang ke rumah mereka masing-masing. Yofa dan Youlla pun akhirnya berhasil memecahkan kasus ini.

Esok harinya, Yofa dan Youlla menjelaskan semua kejadian yang terjadi kepada wali kelas 4 dan kepala sekolah. Bony yang merupakan kelas 5 mendapatkan teguran dari Kepala Sekolah, sedangkan Fatih dia mendapatkan beasiswa pertukaran siswa ke SD Tunas Harapan 1.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MISTERI HILANGNYA BUKU DI RAK POJOK BACA KELAS

  MISTERI HILANGNYA BUKU DI RAK POJOK BACA KELAS Oleh : Liyana Fadila   Siswa dan siswi kelas 4 SD 2 Harapan Bunda sedang dihebohkan ole...